DKI Mulai Uji Coba Car Free Night Akhir Pekan Ini, Ini Rute dan Jadwalnya
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan uji coba program Car Free Night (CFN) yang akan dimulai akhir pekan ini. Langkah ini menjadi terobosan baru dalam menghadirkan ruang publik malam yang lebih ramah, sehat, dan inklusif. Program CFN disebut akan menjadi pelengkap dari Car Free Day yang selama ini hanya diadakan pada Minggu pagi.
Uji coba perdana akan difokuskan pada area pusat kota dengan penutupan lalu lintas secara bertahap, disertai kegiatan seni, budaya, dan ruang kuliner malam. Pemerintah DKI berharap program ini tidak hanya mengurangi polusi udara dan suara pada malam hari, tapi juga membuka ruang ekspresi baru bagi warga Jakarta.
Berikut informasi lengkap mengenai rute, waktu pelaksanaan, dampak terhadap mobilitas, hingga potensi jangka panjang program Car Free Night ini.
Rute dan Waktu Pelaksanaan Uji Coba Car Free Night
Fokus Utama di Kawasan Sudirman–Thamrin
Pada tahap awal uji coba CFN, ruas jalan utama Sudirman–Thamrin akan menjadi lokasi fokus. Penutupan akan dilakukan dari kawasan Bundaran HI hingga SCBD mulai pukul 18.00 hingga 00.00 WIB setiap Sabtu malam. Pemerintah menyebut kawasan ini dipilih karena memiliki infrastruktur trotoar lebar, aman, dan mudah diakses oleh moda transportasi umum seperti MRT dan TransJakarta.
Jadwal Uji Coba Awal dan Penilaian Dampak
Uji coba CFN akan dimulai Sabtu ini dan direncanakan berlangsung selama tiga minggu berturut-turut sebagai tahap evaluasi. Setiap pekan akan dilakukan penilaian oleh Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Badan Perencanaan Daerah untuk melihat sejauh mana dampaknya terhadap lalu lintas dan antusiasme warga.
Penyesuaian Moda Transportasi Umum
Selama penutupan berlangsung, jalur TransJakarta koridor 1 akan dialihkan sementara. MRT Jakarta juga akan memperpanjang jam operasional hingga pukul 01.00 WIB khusus pada malam Car Free Night. Hal ini diharapkan mendorong warga meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi massal.
Tujuan dan Manfaat Program Car Free Night
Menciptakan Ruang Publik Malam yang Aman dan Nyaman
Salah satu alasan utama digagasnya Car Free Night adalah untuk menciptakan ruang interaksi masyarakat pada malam hari. Selama ini, kota sering hanya aktif pada pagi hingga sore. Lewat program ini, warga bisa menikmati aktivitas luar ruang secara aman tanpa khawatir polusi, kemacetan, atau kebisingan lalu lintas.
Mendorong Aktivitas Ekonomi Malam yang Sehat
UMKM kuliner, pedagang kreatif, dan komunitas seni diharapkan ikut terlibat dalam CFN. Pemerintah berencana membuka tenant kuliner, panggung mini pertunjukan, hingga area pop-up market agar masyarakat bisa menikmati pengalaman belanja dan wisata malam yang tertib dan sehat.
Pengurangan Emisi dan Pengendalian Polusi
Berdasarkan simulasi Dinas Lingkungan Hidup DKI, pengurangan kendaraan selama 6 jam di pusat kota berpotensi menurunkan kadar CO₂ dan NO₂ secara signifikan. Ini menjadi kontribusi nyata bagi upaya pengendalian perubahan iklim di tingkat lokal.
Respons Masyarakat dan Komunitas Terhadap CFN
Komunitas Urban Menyambut Positif
Sejumlah komunitas seperti sepeda malam, pejalan kaki, hingga seniman jalanan menyambut baik inisiatif ini. Mereka melihat Car Free Night sebagai ruang baru untuk berekspresi dan berkegiatan positif. Komunitas cosplay dan fotografi jalanan bahkan sudah menjadwalkan sesi temu rutin di akhir pekan mendatang.
Pelaku Usaha Antusias, Tapi Waspada Regulasi
Banyak pelaku UMKM menyatakan ketertarikan untuk bergabung dalam event ini. Namun, mereka berharap regulasi penempatan tenant dan izin usaha tidak terlalu rumit agar bisa mendukung ekonomi informal berkembang. Dinas Koperasi dan UMKM sedang menyiapkan mekanisme pendaftaran sederhana berbasis online.
Kritik Soal Keamanan dan Pengawasan
Sebagian warga menyoroti perlunya pengawasan ketat, terutama soal keamanan malam hari, pengendalian sampah, dan ketertiban pengunjung. Pemprov DKI menjawab kekhawatiran ini dengan menurunkan 500 personel gabungan dari Dishub, Satpol PP, dan Polres Jakarta Pusat selama pelaksanaan uji coba.
Potensi Ekspansi dan Masa Depan Car Free Night di Jakarta
Wilayah Lain yang Disiapkan Menyusul
Jika uji coba pertama berhasil, rencana ekspansi CFN ke kawasan lain seperti Kemang, Monas, Ancol, hingga Blok M akan digulirkan. Setiap lokasi dipilih berdasarkan aksesibilitas transportasi dan potensi aktivitas publik di malam hari.
Dukungan Teknologi dan Digitalisasi
Pemprov DKI berencana melibatkan teknologi untuk mendukung pelaksanaan CFN, seperti peta digital area steril kendaraan, sistem reservasi tenant, hingga integrasi dengan JakLingko dan aplikasi transportasi. Aplikasi ini akan mempermudah pengunjung mencari rute dan jadwal kegiatan.
Edukasi Publik dan Perubahan Gaya Hidup
Car Free Night diharapkan menjadi langkah edukatif untuk mendorong gaya hidup urban yang lebih sehat, berkelanjutan, dan inklusif. Dengan dukungan komunitas dan media sosial, CFN dapat menjadi gerakan publik yang besar dan meluas ke kota-kota lain di Indonesia.
Evaluasi dan Harapan untuk Program CFN
– Evaluasi Mingguan Jadi Penentu Keberlanjutan
Pemprov menegaskan bahwa uji coba ini akan dievaluasi tiap pekan. Kriteria evaluasi meliputi: kelancaran lalu lintas, kebersihan, keamanan, partisipasi publik, dan dampak ekonomi. Jika lolos evaluasi, CFN akan jadi agenda permanen Pemprov setiap akhir pekan.
– Harapan Warga dan Komunitas
Banyak warga berharap CFN bukan hanya jadi “event sesaat”, tapi transformasi nyata terhadap pola ruang kota. Jika pemerintah konsisten, CFN bisa menjadi kebiasaan baru masyarakat urban—menghargai ruang publik dan lingkungan hidup.
– Peluang Wisata Baru di Malam Hari
Bila dikelola dengan baik, CFN berpotensi menarik wisatawan domestik maupun internasional yang ingin merasakan “Jakarta by night” dengan cara berbeda. Hotel, restoran, dan transportasi online pun bisa ikut terdongkrak.