Bitcoin Anjlok 10% dari Rekor Tertinggi Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Bitcoin Anjlok 10% dari Rekor Tertinggi Jelang Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Investor Bitcoin memilih aksi ambil untung menjelang pidato penting Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada Jumat, 22 Agustus 2025 waktu setempat. Langkah ini memicu koreksi harga signifikan pada aset kripto terbesar di dunia.

Hingga Kamis, 21 Agustus 2025 sore waktu AS, harga Bitcoin (BTC) sudah turun sekitar 10% dari rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 124.290 yang dicapai pada 14 Agustus 2025. Demikian seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (22/8/2025).

Meski mayoritas pelaku pasar masih menaruh harapan pada pemangkasan suku bunga The Fed di September, para trader kripto tampak bersiap dengan kemungkinan Powell mengambil sikap lebih hawkish dalam pidatonya besok.

Menurut Kepala Strategi Aset Digital Fundstrat,Sean Farrell, hal ini tercermin dari perbedaan harga Bitcoin di Coinbase dan Binance (selisih harga Coinbase-Binance) yang bergerak ke area diskon. Kondisi itu mengindikasikan penjualan kuat dari investor di AS.

“Secara anekdot, tampaknya konsensusnya adalah Jay Powell akan bersikap hawkish,” ungkap Farrell pada hari Selasa, menambahkan bahwa “penghindaran risiko” juga terindikasi dalam penetapan harga opsi bitcoin di berbagai jangka waktu.

Efek ke Pasar Saham

Seperti halnya pasar saham, nada pidato Powell juga berpotensi menentukan arah reli Bitcoin. Suku bunga rendah biasanya mendorong investor mencari aset berisiko lebih tinggi, termasuk saham dan kripto.

Namun, Farrell menilai pelemahan Bitcoin dalam beberapa hari terakhir justru bisa membentuk titik terendah jelang pidato Powell. “Sell the rumor, buy the news,” ujar dia.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Ekspketasi Pemangkasan Suku Bunga Menurun

Sementara itu, barometer kebijakan moneter AS menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September semakin menipis. Data CME FedWatch mencatat peluang turun menjadi 73 persen, dari sebelumnya 92 persen sepekan lalu. Hal tersebut mengartikan bahwa akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin peresentase.

Meski demikian, analis Ned Davis Research, Philippe Mouls dan Pat Tschosik, “masih optimistis” terhadap prospek Bitcoin. “Biasanya, Bitcoin akan mengalami reli besar atau blow off top sebelum terjadi penurunan signifikan. Saat ini itu belum terjadi, sehingga kami menilai tren bullish jangka panjang belum berakhir,” jelas keduanya.

Namun, Mouls dan Tschosik menyoroti dua hal yang membuat mereka lebih berhati-hati. Pertama, porsi perdagangan aset non-Bitcoin di platform Coinbase sudah mencapai 55 persen, level tertinggi sejak kuartal IV 2021. Kedua, Bitcoin belum pernah mengalami koreksi 50 persen selama 661 hari terakhir — hanya dua bulan lagi untuk mencetak rekor terpanjang 738 hari.

Bitcoin Bisa Jadi Penentu Arah Saham

Di sisi lain, analis Fundstrat, Tom Lee, menyebut pergerakan Bitcoin dan Ethereum bisa menjadi indikator awal bagi pasar saham.

Melalui unggahan di media sosial, ia menegaskan, “Mata uang kripto (BTC) dan (ETH) sudah menyentuh titik bawah semalam. Itu berarti saham juga berpotensi menyentuh titik bawah pada Jumat.”

 

Wayne Robinson Avatar
No comments to show.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Insert the contact form shortcode with the additional CSS class- "bloghoot-newsletter-section"

By signing up, you agree to the our terms and our Privacy Policy agreement.